Senin, 14 April 2014

PEDOMAN DASAR
TARUNA SIAGA BENCANA

BAB I
NAMA,TEMPAT, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
Lembaga ini bernama Taruna Siaga Bencana, yang kemudian disingkat TAGANA

Pasal 2
TAGANA di dirikan pada tanggal 25 Maret 2004 di Lembang, Bandung Jawa Barat  untuk waktu yang tidak di tentukan.

Pasal 3
1.        TAGANA Indonesia Berkedudukan di ibukota Negara Republik Indonesia
2.        TAGANA Provinsi berkedudukan di ibukota provinsi
3.        TAGANA Kabupaten/Kota berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota
4.        TAGANA Kecamatan berkedudukan di ibukota Kecamatan


BAB II
AZAS, MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 4
TAGANA berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

Pasal 5
TAGANA dibentuk dengan maksud sebagai sarana memadukan (mengintegrasikan), menyerasikan dan menyelaraskan berbagai kepentingan dan kegiatan  penanggulangan bencana yang dilakukan oleh TAGANA



                                                                   Pasal 6                       

BAB III
TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 7
TAGANA bertugas mengkoordinir perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan serta pengendalian kegiatan, sumber daya dan potensi yang dimiliki Tagana dalam rangka kesiapsiagaan bencana, tanggap darurat dan pemulihan sosial sebagai akibat dampak bencana, serta melaksanakan tugas-tugas penanganan permasalahan sosial di lapangan.

Pasal 8
(1)        Mekoordinir perencanaan dan program kerja forum untuk pengintegrasian program yang sedang dan akan dilaksanakan.
(2)        Melakukan pendataan Tagana by name by adress serta potensi yang dimiliki anggota Tagana secara berjenjang.
(3)        Menyiapkan rekruitmen, calon Taruna Siaga Bencana, pelatihan kejuruan/spesialisasi serta Tagana Khusus, Jambore Tagana, Apel Siaga Tagana, Temu Nasional Tagana.
(4)        Menyiapkan kaderisasi kepemimpinan dan kepengurusan forum.
(5)        Melaksanakan peningkatan profesonalisme anggota melalui latihan, simulasi, gladi dan bentuk latihan lainnya.
(6)        Melakukan pertemuan berkala untuk membahas informasi kegiatan dan permasalahan-permasalahan yang muncul.
(7)        Mengkoordinir dan mengerahkan Tagana untuk penanggulangan bencana baik sebelum, pada saat maupun sesudah terjadi bencana.


(8)        Menginisiasi upaya penanggulangan bencana yang bersifat preventif proaktive, dan responsive.
(9)        Mengembangkan jaringan kerja dengan stake holders penanggulangan bencana lainnya.
(10)    Menggali sumber pembiayaan forum melalui berbagai sumber yang ada di wilayah kerja yang tidak mengikat dengan sepengetahuan dan persetujuan Kementerian Sosial, Dinas/Institusi Sosial Provinsi/Kabupaten/Kota secara berjenjang..
(11)     Mengendalikan seluruh proses kegiatan penanggulangan bencana sesuai siklus Penanggulangan Bencana

BAB IV
KEANGGOTAAN DAN PENJENJANGAN

Pasal 9
(1)     Anggota TAGANA  terdiri dari Anggota Biasa dan Anggota Kehormatan
(2)     Anggota Biasa adalah seluruh anggota TAGANA yang sudah di latih
(3)     Anggota Kehormatan adalah anggota yang diberikan karena jasa atau jabatan

Pasal 10
Jenjang keanggotaan TAGANA terdiri dari :
(1)     TAGANA Muda
(2)     TAGANA Madya
(3)     TAGANA Utama

Pasal 11
Setiap anggota TAGANA mempunyai kesempatan untuk mengikuti peningkatan kemampuan dan kualitas sesuai dengan tugas dan fungsi TAGANA.





Pasal 12
Penghargaan dan sanksi diatur pada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk ekhnis

BAB V
PENGORGANISASIAN DAN UNSUR PELAKSANA

Pasal 13
Unsur Pelaksana TAGANA adalah :
(1)     Unsur Pelaksana TAGANA Nasional :
       a).    Di pimpin oleh seorang Komandan Nasional
       b).    Dan dibantu oleh divisi-divisi antara lain :
               - Divisi  Perencanaan dan data,
               - Divisi Operasi,
               - Divisi Hubungan kerjasama,
               - Divisi LITBANG;
        
(2)     Unsur Pelaksana TAGANA Provinsi :
       a).    Di pimpin oleh seorang Komandan Daerah
       b).    Dan dibantu oleh Bidang-bidang antara lain :
               - Bidang  Perencanaan dan data,
               - Bidang Operasi,
               - Bidang Hubungan kerjasama,
               - Bidang LITBANG;

(3)     Unsur Pelaksana TAGANA Kabupaten/Kota :
       a).    Di pimpin oleh seorang Komandan Wilayah
       b).    Dan dibantu oleh Seksi-seksi antara lain :
               - Seksi  Perencanaan dan data,
               - Seksi Operasi,
               - Seksi Hubungan kerjasama,
               - Seksi LITBANG;

(4)   Unsur Pelaksana TAGANA Kecamatan :
       a).    Di pimpin oleh seorang Komandan Satuan
       b).    Dan dibantu oleh Unit-unit antara lain :
                              - Unit  Perencanaan dan data,
                              - Unit Operasi,
                              - Unit Hubungan kerjasama,
               - Unit LITBANG;

BAB VI
PELINDUNG, PENASEHAT DAN PEMBINA

Pasal 14
(1)     Tingkat Nasional :
       a).    Pelindung TAGANA Nasional adalah Presiden RI
       b).    Penasehat TAGANA Nasional adalah Menteri Sosial R.I
c).    Pembina Utama TAGANA Nasional Direktur Jenderal Banjamsos Kementerian Sosial RI
                                                           
(2)     Tingkat Provinsi :
       a).    Pelindung TAGANA Provinsi adalah Gubernur
       b).    Penasehat TAGANA Provinsi adalah Kepala Dinas/Institusi Sosial
       c).    Pembina Utama TAGANA Provinsi Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial

(3)     Tingkat Kabupaten/Kota :
       a).    Pelindung TAGANA Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota
       b).    Penasehat TAGANA Kabupaten/Kota adalah Kepala Dinas/Institusi Sosial
       c).    Pembina Utama TAGANA Kabupaten/Kota Kepala Bidang Sosial





(4)     Tingkat Kecamatan :
       a).    Pelindung TAGANA Kecamatan adalah Camat
b).    Pembina TAGANA Kecamatan adalah Kepala Seksi yang menangani urusan Sosial di kecamatan
                       
BAB VII
MASA BHAKTI

Pasal 15
(1)     Masa Bhakti TAGANA Nasional selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali periode masa jabatan;
(2)     Masa Bhakti TAGANA Provinsi  selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali periode masa jabatan;
(3)     Masa Bhakti TAGANA Kab/Kota selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali periode masa jabatan;
(4)     Masa Bhakti TAGANA Kecamatan  selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali periode masa jabatan;

BAB VIII
TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS TAGANA

Pasal 16
(1)   SYARAT-SYARAT KEPENGURUSAN TAGANA NASIONAL :
       a.     Anggota Aktif Memiliki Nomor Induk Anggota TAGANA (NIA)
       b.     Sehat Jasmani dan Rohani
       c.     Pernah menjadi pengurus Tim Koordinasi Provinsi minimal 1 (satu) tahun
       d.     Tidak berstatus sebagai PNS/TNI/POLRI
       e.     Pendidikan Minimal SLTA
       f.      Usia 30 – 50 tahun pada saat dipilih
       g.     Tidak pernah dihukum pidana selama 5 (lima) tahun terakhir


(2)   SYARAT-SYARAT KEPENGURUSAN PROPINSI :
       a.     Anggota Aktif  Memiliki Nomor Induk Anggota TAGANA (NIA)
       b.     Sehat Jasmani dan Rohani
       c.     Pendidikan minimal SLTA
       d.     Usia 20 – 50 tahun pada saat di pilih
       e.     Tidak pernah dihukum pidana selama 5 (lima) tahun terakhir
       f.      Mempunyai Keahlian Khusus Penanggulangan Bencana

(3)   SYARAT-SYARAT KEPENGURUSAN KABUPATEN/KOTA :
       a.     Anggota Aktif  Memiliki Nomor Induk Anggota TAGANA (NIA)
       b.     Sehat Jasmani dan Rohani
       c.     Pendidikan Minimal SLTA
       d.     Usia 20 – 50 tahun pada saat dipilih
       e.     Tidak pernah dihukum pidana selama 5 (lima) tahun terakhir
       f.      Mempunyai Keahlian Khusus Penanggulangan Bencana
  
(4)   SYARAT-SYARAT KEPENGURUSAN KECAMATAN :
       a.     Anggota Aktif  Memiliki Nomor Induk Anggota TAGANA (NIA)
       b.     Sehat Jasmani dan Rohani
       c.     Pendidikan Min. SLTA
       d.     Usia 20 – 50 tahun
       e.     Tidak pernah dihukum pidana selama 5 (lima) tahun terakhir

(5)   Pengurus TAGANA mempunyai hak dan kewajiban merencanakan, menyelenggarakan dan mengelola ke-TAGANA-an      






BAB IX
RAPAT – RAPAT

Pasal 17
Pengambilan keputusan tertinggi di TAGANA diatur melalui rapat :
1.    Tingkat nasional
a.    Temu Nasional
b.    Temu Nasional Luar Biasa

2.    Tingkat provinsi adalah Temu Daerah
a.    Temu Daerah
b.    Temu Daerah Luar Biasa

3.    Tingkat Kabupaten/Kota adalah Temu Wilayah
a.    Temu Wilayah
b.    Temu Wilayah Luar Biasa

4.    Tingkat Kecamatan adalah Temu Satuan
a.    Temu Satuan
b.    Temu Satuan Luar Biasa

BAB. X
ATRIBUT DAN KELENGKAPAN ADMINISTRASI TAGANA

Pasal 18
ATRIBUT  TAGANA terdiri dari  :
1.    Pakaian Dinas Harian (PDH)
2.    Pakaian Dinas Lapangan (PDL)
3.    Pakaian Dinas Upacara (PDU)



Pasal 19
Kelengkapan administrasi TAGANA terdiri dari :
1.    Kop surat terdiri dari :
     a.    Lambang TAGANA berada diposisi sebelah kiri,
     b.    Tulisan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dan nama daerah berada di bagian tengah kop surat
     c.    Alamat pusdalops/sekretariat TAGANA berada di posisi bawah tulisan nama daerah
     d.    Lambang Daerah berada diposisi sebelah kanan.

2.  Stempel/cap TAGANA, terdiri dari :
     a.    Berbentuk Lingkaran
     b.    Di kelilingi dengan tulisan TARUNA SIAGA BENCANA di bagian atas dalam lingkaran tersebut
     c.    Tulisan nama daerah pada lingkaran bawah
     d.    Lingkaran bagian dalam terdapat gambar segitiga orange

BAB XI
LAGU DAN IKRAR TAGANA

Pasal 20
(1)     Lagu TAGANA terdiri dari :
a.    Mars TAGANA,
b.    Hymne TAGANA
(2)     Ikrar TAGANA

BAB XII
PENUTUP

Pasal 21
Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman dasar ini akan diatur dalam petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tekhnis.

Team Perumus
Pedoman Dasar TAGANA :


1. Ketua       : Teguh Raharjo,S.Pt (081392717476/0274-6540543)             DI Yogyakarta
2. Sekretaris : Jhoni Rohi,SH (08123647296)                                    Nusa Tenggara Timur
3. Anggota      :
     1. Ir. Tarmizi Umar (081362600094/085260000649)        Aceh
     2. Syamsul Hadi (08152226628/0561-7982690)               Kalimantan Barat
     3. Johnny Marlen Siahaan,SH (0817830411)                    DKI
     4. Pitter. M.Matakena,SH (081270256624)                       Kepulauan Riau
     5. Ir.Syaiful Bachri (081341002561/0451-4727085)         Sulawesi Tengah
     6. Inaldy L.S.Si’lang,ST (081384715755)                         Sulawesi Barat
     7. Royke A.Lowing,SH (085240708899/081340513603) Sulawesi Utara
     8. Fitryani Makmur,SP (085256030527)                            Gorontalo
     9. Dian Novita,SP                                                               Sulawesi Tengah

4.Pengarah   : Drs.Iyan Kusmadiana,MPS.Sp                                     KemSos RI
                    



                                                                                                         








REKOMENDASI DAN MASUKAN DARI KASI/STAF UKB, PESERTA FORUM TAGANA NASIONAL SE INDOENSIA:


1.      Halid Alkatiri (Maluku) : Penentuan tempat/domisili Forum Kordinasi Tagana (TAGANA) Provinsi di Ibukota Provinsi bersangkutan dievaluasi kembali sehubungan jangkauan wilayah kerja, perlu dictum tentang prosedur pengambilan keputusan TAGANA

2.      Ayi Hikmat (Kaltim) : Perlu pengaturan lebih jelas tentang Pembina Teknis, jalur komando dan kewenangan untuk seluruh TAGANA mulai dari tingkat Nasional sampai dengan Kecamatan.


3.      Engkos Kosasih (Jambi) : TAGANA cukup sampai Kabupaten/Kota karena tidak ada institusi sosial sampai dengan kecamatan hal ini terkait dengan satu komando, kemudia pada kabupaten/kota dibenuk TRC, diktumk rekruitmen Tagana yang dapat dilakukan oleh TAGANA di setujui oleh dinas, rincian syarat pengurus tidak perlu dirinci semua, NIA sebaiknya dikeluarkan oleh dinas sosial provinsi tidak dari Kementerian Sosial.

4.      Mamok (Jatim) : FK – TAGANA berkedudukan di Ibukota untuk dievaluasi, perlu diktum pengaturan anggota aktif yang bagaimana, diktum Pembina lebih jelas, kemudian peraturan yng mengatur hal-hal yang belum teratur harus jelas.


5.      Martono  (Papua) : Diktum Stake Holders pada rancangan panduan harus lebih diperjelas

6.      Alius (Riau) : Harus ada pasal Anggaran/pembiayaan, serta sanksi/penghargaan bagi Tagana.


7.      Rahman (Bengkulu) : Persyaratan pendidikan untuk menjadi pengurus level Kecamatan, KabupatenKota, Provinsi, Nasional mohon diperhatikan.

8.      Helbert (Lampung) : Pelindung dapat di Provisni dapat dimasukan Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Walikota/Wakil untuk Kabupaten/Kota, sedangkan Sekretaris Daerah sebagai Pembina.


9.      Joi (Papua) : Mohon dapat dimasukan pasal yang menytakan Hari lahir Tagana

10.  Yan (Sulsel) : Perlu pengaturan wewenang dan kekuasaan tertinggi adalah Temu Nasional.


11.  Agung (Bali) : Pembina di Provinsi sebaiknya Gubernur/Wakil Gubernur jadi satu, tugas pokok kepengurusan harus jelas termasuk KSB, perlu dijelaskan jenis pertemuan masing-masing keguanaannya untuk apa saja (contoh : temu nasional untuk apa), pembuatan NIA harus terdapat kode Kabuopaten/Kota, pasal yang mengatur motto perlu dimasukan.

12.  Jafar (DKI) : Perlu pengaturan masa bhakti, pengaturan nama jabatan terkait dengan TAGANA disesuaikan dengan kondisi (contoh : DKI Seksi Sosial Kecamatan (SSK)), perlu pengaturan penanggaran/pembiayaan sampai kecamatan, hak-hak kepengurusan sesuai jenjang Provinsi/kabupaten/Kota/Kecamatan.


13.  Amri (Sulbar) : Harus ada pasal Tagana adalah binaan Kemsos/Dinas/Institusi Sosial.

14.  Edi (Aceh) : Pengkodeaan NIA diusulkan oleh provinsi ke kemsos, TAGANA hanya sampai di Kabupaten/Kota saja.


15.  Ginting (Sumut) : Pengaturan tugas BNPB/BPBD, Dinas/Institusi lainnya harus  lebih jelas.

16.  Okto (NTT) : Perlu penjelasan tambahan pasal demi pasal, serta pegaturan rekruitmen, serta memperhatikan  nomenklatur institusi sosial dan bidang bantuan dan jaminan sosial / menangani bencana di darah, serta adanya pasal tentang lambang dll.
17.  Welhemus (Papua Barat) : Pengaturan tentang Legium Veteran Tagana, pelindung di Provinsi adalah Gubernur/Wakil, Pembina adalah Sekda/Kadis.

18.  Budi (Jateng) : Pasal azas  berazaskan kemanusiaan dan berdasarkan Pancasila dan UUD 45.


19.  Burhan (Kaltim) : Perlu pasal kedisiplinan dan keaktifan.

20.  Tresno (Gorontalo) : Perlu pengaturan kembali masa bhakti TAGANA Provinsi ke bawah serta pengaturan pemberentian sebelum masa bhakti selesai.


21.  Aris (Jambi) : Diharapkan jika Panduan TAGANA sudah selesai mohon segera disosilisasikan.

22.  Bahtiar (Sulsel) : Perlu pengaturan peningkatan kualitas Tagana.    



REKOMENDASI
FORUM KOORDINASI TAGANA NASIONAL
TANGGAL, 28 JUNI S.D. 2 JULI 2010
DI GRAND HOTEL LEMBANG


DIREKTORAT BANTUAN SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM (BSKBA) TAHUN 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar